Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Peradilan    
Kasus Penyerangan
Rekan Pelaku Penyerangan Rumah Duka RSPAD Divonis 2,6 Tahun
Wednesday 09 Jan 2013 15:04:34
 

Persidangan terdakwa kasus penyerangan rumah duka RSPAD dengan terdakwa Rain Pianturi, Rabu (9/1).(Foto: BeritaHUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini Rabu (9/1), menyidangkan salah satu terdakwa kasus penyerangan rumah duka RSPAD dengan terdakwa Rain Pianturi.

Terdakwa didakwa dengan dakwaan Primer, karena melanggar Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 ayat 1 Jo pasal 55 KUHP.

Akibat dari kejadian itu 2 orang korban meninggal yaitu Seteany dan Rikey Tutupoi dengan luka pada dahi, leher dan wajah, akibat kekerasan benda tajam sesuai hasil dari visum dari dokter.

Dan tiga korban lainnya yang mengakibatkan dari perbuatan rekan terdakwa mengalami 3 korban luka-luka yaitu Erol, Jefri Kahirullah, dan Yopy Jhonthan.

Dalam persidangan, terbukti bahwa terdakwa benar berada di lokasi kejadian dan berjarak 20 meter, namun terdakwa tidak ikut secara bersama-sama melakukan kekerasan, dan terdakwa sempat mengatakan, "jangan -jangan, sesama orang Ambon jangan berkelahi," katanya. Kemudian selanjutnya terdakwa pergi keluar meninggalkan TKP.

"Unsur-unsur kekerasan, dan bersama-bersama melakukan kekerasan tidak terpenuhi," ujar Hakim Purnomo SH.

Selanjutnya, menimbang bahwa akibat adanya telepon terdakwa kepada rekan-rekan korban untuk menyuruh datang ke lokasi, dan terdakwa membantah memerintahkan dan menyuruh membawa senjata tajam, namun bantahan tidak didukung oleh saksi-saksi dan bukti.

Unsur menyuruh dan memerintahkan, membantu dengan terangan-terangan, akibat perbuatannya terdakwa terbukti melanggar Pasal 122 Jo Pasal 55.

Terdakwa terbukti membantu dalam tindak kekerasan, dan terang-terangan mengakibatkan orang mati dan luka.

"Dengan ini Majelis Hakim menjatuhi putusan penjara selama 2 tahun 6 bulan, dan dipotong masa tahanan," ujar Majelis Hakim.

Hal yang memberatkan, perbuatan menimbulkan keresahan, dan membuat orang meninggal dunia, sementara hal meringankan terdakwa menyesali perbuatan dan berlaku sopan.

Mendapat vonis 2,6 tahun dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), Tengku Agam mengatakan fikir-fikir akan melaporkan pada pimpinan dahulu, masih ada waktu satu minggu jelas Jaksa asal Banda Aceh ini.(bhc/put)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2